Jamur telah digunakan selama ribuan tahun, baik sebagai makanan maupun obat herbal. Studi-studi menunjukkan bahwa jamur bisa meningkatkan produksi dan aktivitas sel-sel darah putih. Dan hal ini, menurut direktur Institute of Herbal Medicine Douglas Schar, sangat baik untuk melawan infeksi.
Tanaman ini hanya tumbuh pada waktu tertentu, pada kondisi tertentu yang mendukung, dan lama hidupnya terbatas. Sebagai contoh, jamur banyak muncul pada musim hujan di kayu-kayu lapuk, serasah, maupun tumpukan jerami. namun, jamur ini segera mati setelah musim kemarau tiba.
Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, manusia telah mampu membudidayakan jamur dalam medium buatan, misalnya jamur merang, tiram, serta kuping untuk manfaat kesehatan.
Tak hanya disukai orang modern sebagai bahan makanan, jamur
sudah menjadi bahan pangan populer sejak zaman kuno. Bahkan, raja-raja
Mesir dan Yunani Kuno di abad sebelum Masehi dikenal sebagai penyuka
jamur.
Orang Yunani Kuno percaya, makan jamur menyebabkan seseorang
menjadi lebih kuat dan sehat. Hasilnya mereka lebih kuat, berani, dan
perkasa. Firaun, Raja Mesir yang terkenal sangat keji, pehobi berat
makan jamur. Saking istimewanya, raja itu menyebutnya sebagai makanan
para dewa.
Masyarakat Jepang dan Cina juga melengkapi menu dengan jamur secara
turun temurun. Bukan saja kelezatan rasa, tetapi juga tinggi nilai
gizinya.
Berikut ini ada beberapa manfaat lain dari jamur:
1. Turunkan berat badan.
jamur mengandung sekitar 80-90 persen air dengan kandungan kalori
rendah. Selain itu, jamur juga mengandung sangat sedikit sodium dan
lemak, dan 8-10 persen dari komponen kering jamur adalah serat. Karena
itu, makanan satu ini sangat ideal bagi Anda yang sedang mengikuti
program pengontrolan berat badan atau diet untuk mengontrol hipertensi.
2. Sumber kalium.
jamur kaya kalium, mineral yang membantu menurunkan tekanan darah
dan mengurangi risiko stroke. Satu jamur portabella ukuran sedang
dinyatakan mengandung lebih banyak kalium dibandingkan sebuah pisang
atau segelas jus jeruk. Satu takar jamur juga menyediakan 20-40 persen
ajuran tembaga harian Anda. Tembaga merupakan mineral yang mengandung
komponen pelindung jantung.
3. Lawan radikal bebas.
jamur kaya akan riboflamin, niacin, dan selenium. Selenium
merupakan antioksidan yang bekerja dengan vitamin E untuk melindungi
sel-sel dari kerusakan akibat radikal bebas.
4. Kurangi risiko kanker prostat.
Selain melawan radikal bebas, kandungan selenium dalam jamur juga
membantu mencegah kanker prostat. Baltimore study yang mempelajari
penuaan menemukan, mereka yang mengonsumsi selenium dengan dosis dua
kali lipat dari anjuran harian berisiko 65 persen lebih rendah mengalami
kanker prostat. Laki-laki dengan kadar selenium terendah berisiko empat
hingga lima kali lebih besar mengalami kanker prostat dibandingkan
mereka yang memiliki kadar selenium tertinggi dalam darah.
5. Cegah kanker payudara.
jamur kancing mengandung komponen yang berfungsi menghambat
aktivitas aromatase (enzim yang terlibat dalam produksi estrogen) dan
5-alpha-reductase (enzim yang berfungsi mengubah testosteron menjadi
DHT). Temuan terbaru menunjukkan bahwa jamur kancing bisa mengurangi
risiko kanker payudara dan kanker prostat. Ekstrak jamur kancing
mengurangi perbanyakan sel dan memperkecil ukuran tumor. Efek kemoterapi
ini bisa dilihat dengan asupan sekitar 100 gram jamur per hari.
6. Atasi flu.
Di China dan Jepang, jamur shiitake telah digunakan selama
berabad-abad untuk mengatasi demam dan flu. Lentinan, yang diisolasi
dari batang jamur shiitake, dinyatakan menstimulasi sistem kekebalan
tubuh, membantu melawan infeksi, dan menunjukkan aktivitas antitumor.
Sumber : jamur bermanfaat bagi kesehatan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar