Nata De Coco menjadi makanan yang cukup ideal bagi mereka yang sedang berupaya menurunkan berat badan. Sebab, bahan makanan yang berasal dari air kelapa tersebut, selain rasanya enak dan cocok bagi banyak lidah, juga kaya serat.
Istilah nata berasal dari bahasa Spanyol yang diterjemahkan ke
dalam bahasa Latin sebagai natare, yang berarti terapung-apung. Nata
dapat dibuat dari air kelapa, santan kelapa, tetes tebu (molases),
limbah cair tahu, atau sari buah (nanas, melon, markisa, pisang, jeruk,
jambu biji, stroberi, dan lain-lain).
Pemberian nama untuk nata tergantung dari bahan baku yang
digunakan. Nata de pinna untuk yang berasal dari nanas, nata de tomato
untuk tomat, serta nata de soya yang dibuat dari limbah tahu.
Dalam perkembangan industri nata belakangan ini, bahan pangan ini
umumnya dibuat dari air kelapa. Nata dengan rasa buah dibuat dari air
kelapa, tetapi ditambahkan citarasa buah. Kita pun mudah mendapatkan
produk nata dengan rasa vanila, stroberi, pisang, jeruk, jambu biji,
nanas, dan lain-lain.
Nata De Coco merupakan hasil fermentasi air kelapa
dengan bantuan mikroba Acetobacter xylinum. Gula pada air kelapa diubah
menjadi asam asetat dan benang-benang selulosa. Lama-kelamaan akan
terbentuk suatu massa yang kokoh dan mencapai ketebalan beberapa
sentimeter.
Dengan demikian, nata dapat juga dianggap sebagai selulosa bakteri
yang berbentuk padat, berwarna putih, transparan, berasa manis,
bertekstur kenyal, dan umumnya dikonsumsi sebagai makanan ringan.
Starter atau biakan mikroba merupakan suatu bahan yang paling
penting dalam pembentukan nata. Sebagai starter, digunakan biakan murni
dari Acetobacter xylinum. Bakteri ini secara alami dapat ditemukan pada
sari tanaman bergula yang telah mengalami fermentasi atau pada sayuran
dan buah-buahan bergula yang sudah membusuk.
Bila mikroba ini ditumbuhkan pada media yang mengandung gula,
organisme ini dapat mengubah 19 persen gula menjadi selulosa. Selulosa
yang dikeluarkan ke dalam media itu berupa benang-benang yang
bersama-sama dengan polisakarida berlendir membentuk jalinan yang terus
menebal menjadi lapisan nata.
Cocok Untuk Diet
Daya tarik Nata De Coco terletak pada warnanya yang
bening, teksturnya yang kenyal, dan rasanya yang sangat khas. Oleh
karena itu, campuran nata di dalam berbagai minuman dingin sangat
digemari oleh masyarakat luas. Terutama di daerah-daerah tropis, seperti
di Tanah Air.
Penggunaan yang paling populer adalah sebagai dessert. Nata De Coco juga dapat dinikmati sebagai campuran es buah, kolak, puding, es krim, koktail buah, manisan, atau dimakan begitu saja.
Dilihat dari sudut gizinya, nata tidak berarti apa-apa karena
produk ini sangat miskin zat gizi. Kandungan gizi nata yang dihidangkan
dengan sirup adalah sebagai berikut: 67,7 persen air, 0,2 persen lemak,
12 mg kalsium, 5 mg zat besi, 2 mg fosfor, sedikit vitamin B1, sedikit
protein, serta hanya 0,01 mikrogram riboflavin per 100 gramnya. Beberapa
tindakan fortifikasi dengan vitamin (niasin, riboflavin, vitamin B1,
dan vitamin C) dan mineral (kalsium dan fosfor), telah dilakukan untuk
meningkatkan nilai gizinya. Bahan-bahan tambahan ini stabil pada suhu
kamar selama 11 bulan atau lebih.
Untuk meningkatkan daya terima konsumen, Nata De Coco sering
ditambah dengan ekstrak flavor atau esens, seperti: almond, pisang,
jeruk, stroberi, vanila, dan lain-lain.
Karena kandungan gizi (khususnya energi) yang sangat rendah, Nata De Coco aman untuk dimakan oleh siapa saja. Produk ini tidak akan menyebabkan gemuk, sehingga sangat dianjurkan bagi mereka yang sedang diet rendah kalori untuk menurunkan berat badan.
Keunggulan lain dari Nata De Coco adalah kandungan serat (dietary fiber)-nya yang cukup tinggi, terutama selulosa.
Tanpa adanya serat dalam makanan, kita akan mudah mengalami gejala
sembelit atau konstipasi (susah buang air besar), wasir, penyakit
divertikulosis, kanker usus besar, radang apendiks, kencing manis,
jantung koroner, dan kegemukan (obesitas). Dengan adanya serat dari Nata
De Coco atau bahan pangan lainnya, proses buang air besar menjadi
teratur dan berbagai penyakit tersebut dapat dihindari.
Walaupun Nata De Coco rendah kandungan gizinya, cara mengonsumsi
yang salah dapat menyebabkan kita menjadi gemuk. Proses menjadi gemuk
tersebut tidak disebabkan oleh nata itu sendiri. Penyebabnya adalah
sirup yang terlalu manis atau bahan pencampur lainnya. Oleh karena itu,
hindari mengonsumsi Nata De Coco dengan campuran sirup yang terlalu
manis atau bahan-bahan lain yang kaya kalori.
Nata De Coco biasanya dijual dalam kemasan botol, kaleng, atau
kantong plastik dengan menggunakan larutan gula sebagai media perendam.
Tujuan penggunaan larutan gula ini adalah untuk mengawetkan nata selama
penyimpanan.
Bila kita ingin memakan Nata De Coco, sirup perendam tersebut
sebaiknya kita buang agar Nata De Coco tidak menjadi terlalu manis.
Untuk lebih mengurangi kadar gula, sebaiknya Nata De Coco direndam
terlebih dahulu di dalam air beberapa saat sebelum dikonsumsi.
Sumber : nata de coco, cocok bagi anda yang ingin langsing
Tidak ada komentar:
Posting Komentar