Lemak Trans merupakan salah satu jenis lemak yang tidak baik bagi kesehatan karena bisa mengikis kolesterol baik. Lemak ini bahkan dinyatakan berakibat lebih buruk dibandingkan lemak jenuh. Karena itu, asupan lemak jenis ini dianjurkan kurang dari 1% dari jumlah energi yang diperlukan tubuh per hari. Jumlah ini setara dengan 2-3 gram sehari.
Lemak Trans diduga menjadi penyebab utama obesitas dan jantung koroner, yang kini banyak diderita oleh golongan usia muda, antara 30-40 tahun. Karena efek negatif yang merugikan bagi kesehatan
Apa itu Lemak Trans?
Lemak Trans merupakan lemak tambahan yang dibuat saat gas
hidrogen bereaksi dengan minyak, melalui proses yang dikenal dengan
hidrogenasi. Proses hidrogenasi ini berfungsi untuk meningkatkan
kekerasan dan stabilitas rasa dari makanan yang mengandung lemak ini.
Di mana bisa ditemukan?
Jenis lemak ini terkandung dalam lemak sayuran, beberapa jenis
margarin, crackers, kue-kue, kudapan, makanan cepat saji (ayam goreng,
biskuit, fried fish sandwiches, French fries, fried apple atau pie
desserts lainnya), donat, muffin, pie, kue tart, biskuit kalengan,
minuman kopi latte serta makanan lain yang digoreng dengan minyak yang
telah dihidrogenasi. Berbeda dengan lemak-lemak yang lain, sebagian
besar lemak trans terbentuk saat industri makanan mengubah minyak cair menjadi lemak padat seperti shortening (lemak sayur) dan margarin keras.
Di Indonesia, orang dapat menemukan Lemak Trans di pasaran dalam
bentuk mentega putih atau yang biasa disebut shortening. Jenis produknya
ini bervariasi dari tekstur yang sangat lunak sampai yang sangat keras.
Mentega putih biasanya digunakan oleh industri pangan, terutama pada
pembuatan biskuit. Variasi dalam ingridientnya antara lain shortening,
coco butter alternatif dan lain-lain.
Keistimewaan Lemak Trans adalah bisa membuat makanan bertekstur
enak di mulut atau mudah leleh, terasa krispi atau renyah, serta rasa
dan aromanya gurih dan sedap. Anak-anak umumnya menyukai camilan ini.
Mengapa buruk bagi kesehatan?
Lemak Trans lebih berisiko menyebabkan penyakit jantung
dibandingkan lemak-lemak jenuh (yang sempat diyakini menjadi jenis lemak
terburuk). Meskipun lemak jenuh (yang ditemukan pada mentega, keju dan
daging sapi) meningkatkan kadar kolesterol total, tetapi Lemak Trans
lebih buruk lagi yaitu menguras kolesterol baik HLD, yang membantu
melindungi dari penyakit jantung.
Efek negatif apa yang ditimbulkan?
Semakin kaku dan semakin keras lemak, maka lemak tersebut akan
semakin menyumbat pembuluh darah arteri. Lemak Trans melakukan hal yang
sama. Seiring waktu, lemak ini bisa menghambat pembuluh darah yang
berfungsi menyuplai jantung dan otak, sehingga bisa memicu serangan
jantung atau stroke. Berdasarkan hasil Nurses’ Health Study, Lemak Trans
menggandakan risiko penyakit jantung pada perempuan.
Bagaimana cara membatasi asupan Lemak Trans?
Mulailah menerapkan pola makan sehat dengan menambah asupan
buah-buahan, sayuran, kedelai dan ayam serta membatasi makanan yang
mengandung Lemak Trans. Belajarlah mengenali makanan yang kaya lemak dan
lemak trans. Perhatikan label makanan sebelum membeli. Hindari makanan
yang mengandung “hydrogenated or partially hydrogenated canola, soybean
or cottonseed oil.” (OL-08)
Sumber : lemak trans lebih buruk di banding lemak biasa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar